Thursday, March 9, 2017

Surga atau Neraka

Bu Guru: “Anak-anak. Siapa yang mau masuk surga?”
Anak-anak: (Dengan serempak) “Sayaa!”
Mukidi: (Lagi duduk di belakang hanya diam saja).
 

Bu Guru: “Siapa yang mau masuk neraka?”
Anak-anak: “Tidak mauu!”
Mukidi: (Tetap diam saja).
 

Bu guru: (Mendekat) “Mukidi, kamu mau masuk surga atau neraka?”
Mukidi: “Tidak kedua-duanya Bu Guru.”
 

Bu Guru: “Kenapa?”
Mukidi: “Habis waktu ayah saya mau meninggal, beliau berpesan. Mukidi, apapun yang terjadi kamu harus masuk TENTARA.

Saturday, January 3, 2015

Jangan dikasih ayam

Pemesan: Bang pesen mie tapi gak dikasih ayam
Tukang Mie: lho kenapa?
Pemesan: kalau mie nya di kasih ke ayam, trus saya makan apa pak -__-

Tobat Yang Terlambat

Di dalam gereja, si Polan menyatakan tobatnya: "Bapak Pendeta, aku berdosa besar!"

Pendeta: "O, anakku, katakanlah kamu ada apa?"
Si Polan: "Pada waktu Perang Dunia ke-2, aku telah menyembunyikan seorang Yahudi yang sedang dikejar-kejar oleh kaum Nazi."
Pendeta: "Ini adalah hal yang baik, mengapa kamu merasa berdosa?"
Si Polan: "Aku telah menyembunyikan dia di ruang bawah tanah rumahku,dan lagi... dan lagi aku minta dia membayar uang sewa setiap hari 150 Dollar..."
Pendeta: "Kamu bertobat justru karena hal ini ya? Kalau begitu..."
Si Polan: "Tetapi, aku... aku sampai sekarang masih belum memberitahunya bahwa Perang Dunia ke-2 sudah berakhir."

Sumber: http://www.ketawa.com/2014/10/10676-tobat-yang-terlambat.html#ixzz3NkxvStJv